Apa itu IOT ? Pengertian IOT
Internet of Things
atau yang sering kita sebut IOT adalah sebuah konsep yang memiliki tujuan
memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara
terus-menerus dengan mengakses alamt IP pada wifi kit/modul GSM sehingga dapat diakses oleh smartphone .
Konsep dan Cara Kerja Internet of Things
Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada
3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: Barang Fisik yang dilengkapi modul
IoT, Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy
seperti di rumah anda, dan Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi
beserta data base.
Seluruh penggunaan barang yang terhubung ke internet
akan menyimpan data, data tersebut terkumpul sebagai ‘big data’ yang kemudian
dapat di olah untuk di analisa baik oleh pengembangan proyek
pribadi,pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di
manfaatkan bagi kepentingan masing-masing.
Fungsi Internet of Things
Dengan prinsip tujuan
utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian
barang fisik. Maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir
pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan,
perkantoran, rumah sakit, pariwisata, industri, transportasi, konserverasi
hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan.
Dalam tujuan tersebut, IoT memiliki peran penting dalam
pengendalian pemakaian listrik, sehingga pemakaian listrik dapat lebih hemat
sesuai kebutuhan mulai dari tingkat pemakaian pribadi sampai ke industri.
Tentunya selain untuk tujuan penghematan IoT juga dapat dipakai sebagai sarana
kemajuan usaha, dengan sistem monitoring maka kebutuhan usaha dapat lebih
terukur.
IoT juga sangat berguna dalam otomatisasi seluruh
perangkat yang terhubung ke internet dimana konfigurasi otomatisasi tersebut
dapat di sesuaikan dengan mudah tanpa harus datang ke lokasi perangkat
tersebut. Baik untuk alasan keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki
manusia, maupun untuk alasan jangkauan terhadap perangkat yang akan di
kendalikan tersebut.
Dalam hal ini saya
membuat gagasan sebuah alat pemantau dan pengendali kWh-meter untuk mengetahui
daya pengeluaran dan biaya berbasis IoT.
Sistem yang akan dibuat :
Perancangan dan pembuatan
alat pemantau dan pengendali kWh-meter untuk mengetahui daya pengeluaran dan
biaya berbasis IoT (Internet Of Thing) meliputi perancangan perangkat keras dan
perangkat lunak Dalam perancangan atau pembuatan alat ini terdapat dua bagian
pengerjaan yaitu pengerjaan perangkat keras (Hardware) dan pengerjaan perangkat
lunak (Software). Hasil pembuatan perangkat keras juga perlu diprogram
menggunakan perangkat lunak agar alat dapat melakukan unjuk kerja dengan baik,
selain itu perlu juga dilakukan Pembuatan software sebagai sarana pemantauan
data alat dari jarak jauh.
Perancangan
perangkat keras ini terdiri dari Wemos yang berfungsi untuk pengolah data dari
Kwh-meter yang berupa data analog di konvert ADC pada wemos sehingga dapat
menampilkan data seperti tegangan, arus, total daya keluaran. Selain itu di
butuhkan rangkaian pengkondisi sensor tegangan yang berfungsi untuk mendapatkan
tegangan yang terukur pada keadaan tertentu,
dimana tegangan yang terukur berupa tegangan tinggi 220 VAC output dari
pln yang membahayakan jika langsung terhubung ke Wemos D1, untuk itu diperlukan
rangkaian pengkondisi tegangan untuk menyesuaikan dengan tegangan kerja Wemos
D1. Dibutuhkan rangkaian pengkondisi
sensor arus yang berfungsi untuk mendapatkan data arus yang terukur, di dapat
dari pembacaan Yhdc CT. Sensor arus sangat berperan penting pada kinerja KWH
meter ini, karena dari hasil data pembacaan sensor inilah yang akan digunakan
untuk menentukan nilai daya, sensor arus yang penulis pakai adalah ACS 712 yang
batas maksimalnya 20A. Sebelum digunakan sensor ini telah memalui proses
kalibrasi dangan cara membandingkan dengan Ampare meter yang bekerja dengan
mengubah arus AC menjadi amplitudo kecil, karena CT sensor berupa tegagangan
rendah yang mampu di teruskan oleh Wemos D1, jadi CT sensor juga terdapat 12
VAC adaptor yang merubah tegangan 220 VAC menjadi 12 VAC yang akan di perkecil
sekitar 1 VAC untuk di teruskan di Wemos D1. Sistem harus mampu menampilkan
informasi pengukuran yang terhubung ke sensor database server untuk menyimpan
data hasil pengukuran.
Perancangan perangkat lunak digunakan untuk merealisasikan alat ini
adalah software Arduino untuk memprogram sitem minimum pada Wemos D1
untuk membuat software pemantau dan pengendali yang berisi informasi
mengenai berapa Watt Hour energi yang terpakai oleh suatu beban dalam waktu
tertentu serta tarif pembiayaan yang terpakai dalam beberapa golongan . Secara
keseluruhan program dapat bekerja sesuai dengan tujuan. Hal ini ditujukkan
untuk melakukan pembacaan dan pengolahan data dari sensor serta komunikasi data
dengan perangkat wireless data transceiver yang dihubungkan dengan smartphone.
Setelah dapat membaca dan mengolah data maka hasil keluaran dari pengolahan
data tersebut dapat di tampilkan di smartphone. Fitur selanjutnya yang dapat
dilakukan oleh pengguna alat ini adalah dapat melakukan transaksi pembayaran
listrik langsung dari smartphone pengguna dengan menggunakan aplikasi yang
terhubung dengan server PLN, sehingga pengguna tidak perlu kerepotan untuk
membayar tagihan listrik jika tagihan listrik / token dalam masa tenggang.
Sistem ini dibuat bertujuan :
- untuk mempermudah pengguna mengakses token
/ rekening pembayaran melalui smartphone.
- untuk mengetahui daya keluaran listrik
tiap bulan sehingga dapat dilakukan pengontrolan pemakaian listrik secukupnya.
- untuk mempermudah pengguna mengakses
dimanapun dan kapanpun.
Harga alat pemantau dan pengendali kWh ini : Rp. 2000.000,- (sudah termasuk pemasangan)
kontak kami : olivianarova47@gmail.com
kunjungi laman ini untuk melihat alat-alat berbasis IoT :
Dengan prinsip tujuan
utama dari IoT sebagai sarana yang memudahkan untuk pengawasan dan pengendalian
barang fisik. Maka konsep IoT ini sangat memungkinkan untuk digunakan hampir
pada seluruh kegiatan sehari-hari, mulai dari penggunaan perorangan,
perkantoran, rumah sakit, pariwisata, industri, transportasi, konserverasi
hewan, pertanian dan peternakan, sampai ke pemerintahan.
Dalam tujuan tersebut, IoT memiliki peran penting dalam
pengendalian pemakaian listrik, sehingga pemakaian listrik dapat lebih hemat
sesuai kebutuhan mulai dari tingkat pemakaian pribadi sampai ke industri.
Tentunya selain untuk tujuan penghematan IoT juga dapat dipakai sebagai sarana
kemajuan usaha, dengan sistem monitoring maka kebutuhan usaha dapat lebih
terukur.
IoT juga sangat berguna dalam otomatisasi seluruh
perangkat yang terhubung ke internet dimana konfigurasi otomatisasi tersebut
dapat di sesuaikan dengan mudah tanpa harus datang ke lokasi perangkat
tersebut. Baik untuk alasan keamanan untuk wilayah yang tidak mungkin dimasuki
manusia, maupun untuk alasan jangkauan terhadap perangkat yang akan di
kendalikan tersebut.
Dalam hal ini saya
membuat gagasan sebuah alat pemantau dan pengendali kWh-meter untuk mengetahui
daya pengeluaran dan biaya berbasis IoT.
Sistem yang akan dibuat :
Perancangan dan pembuatan
alat pemantau dan pengendali kWh-meter untuk mengetahui daya pengeluaran dan
biaya berbasis IoT (Internet Of Thing) meliputi perancangan perangkat keras dan
perangkat lunak Dalam perancangan atau pembuatan alat ini terdapat dua bagian
pengerjaan yaitu pengerjaan perangkat keras (Hardware) dan pengerjaan perangkat
lunak (Software). Hasil pembuatan perangkat keras juga perlu diprogram
menggunakan perangkat lunak agar alat dapat melakukan unjuk kerja dengan baik,
selain itu perlu juga dilakukan Pembuatan software sebagai sarana pemantauan
data alat dari jarak jauh.
Perancangan
perangkat keras ini terdiri dari Wemos yang berfungsi untuk pengolah data dari
Kwh-meter yang berupa data analog di konvert ADC pada wemos sehingga dapat
menampilkan data seperti tegangan, arus, total daya keluaran. Selain itu di
butuhkan rangkaian pengkondisi sensor tegangan yang berfungsi untuk mendapatkan
tegangan yang terukur pada keadaan tertentu,
dimana tegangan yang terukur berupa tegangan tinggi 220 VAC output dari
pln yang membahayakan jika langsung terhubung ke Wemos D1, untuk itu diperlukan
rangkaian pengkondisi tegangan untuk menyesuaikan dengan tegangan kerja Wemos
D1. Dibutuhkan rangkaian pengkondisi
sensor arus yang berfungsi untuk mendapatkan data arus yang terukur, di dapat
dari pembacaan Yhdc CT. Sensor arus sangat berperan penting pada kinerja KWH
meter ini, karena dari hasil data pembacaan sensor inilah yang akan digunakan
untuk menentukan nilai daya, sensor arus yang penulis pakai adalah ACS 712 yang
batas maksimalnya 20A. Sebelum digunakan sensor ini telah memalui proses
kalibrasi dangan cara membandingkan dengan Ampare meter yang bekerja dengan
mengubah arus AC menjadi amplitudo kecil, karena CT sensor berupa tegagangan
rendah yang mampu di teruskan oleh Wemos D1, jadi CT sensor juga terdapat 12
VAC adaptor yang merubah tegangan 220 VAC menjadi 12 VAC yang akan di perkecil
sekitar 1 VAC untuk di teruskan di Wemos D1. Sistem harus mampu menampilkan
informasi pengukuran yang terhubung ke sensor database server untuk menyimpan
data hasil pengukuran.
Perancangan perangkat lunak digunakan untuk merealisasikan alat ini
adalah software Arduino untuk memprogram sitem minimum pada Wemos D1
untuk membuat software pemantau dan pengendali yang berisi informasi
mengenai berapa Watt Hour energi yang terpakai oleh suatu beban dalam waktu
tertentu serta tarif pembiayaan yang terpakai dalam beberapa golongan . Secara
keseluruhan program dapat bekerja sesuai dengan tujuan. Hal ini ditujukkan
untuk melakukan pembacaan dan pengolahan data dari sensor serta komunikasi data
dengan perangkat wireless data transceiver yang dihubungkan dengan smartphone.
Setelah dapat membaca dan mengolah data maka hasil keluaran dari pengolahan
data tersebut dapat di tampilkan di smartphone. Fitur selanjutnya yang dapat
dilakukan oleh pengguna alat ini adalah dapat melakukan transaksi pembayaran
listrik langsung dari smartphone pengguna dengan menggunakan aplikasi yang
terhubung dengan server PLN, sehingga pengguna tidak perlu kerepotan untuk
membayar tagihan listrik jika tagihan listrik / token dalam masa tenggang.
Sistem ini dibuat bertujuan :
- untuk mempermudah pengguna mengakses token / rekening pembayaran melalui smartphone.
- untuk mengetahui daya keluaran listrik tiap bulan sehingga dapat dilakukan pengontrolan pemakaian listrik secukupnya.
- untuk mempermudah pengguna mengakses dimanapun dan kapanpun.
Harga alat pemantau dan pengendali kWh ini : Rp. 2000.000,- (sudah termasuk pemasangan)
kontak kami : olivianarova47@gmail.com
kontak kami : olivianarova47@gmail.com
kunjungi laman ini untuk melihat alat-alat berbasis IoT :